Surga dan Bumi dipersatukan lewat komuni di mana Tubuh Kristus menjadi milik pribadi, dan untuk mencapai penyatuan ini (merasakan dan mengalami) kita perlu mengikuti ekaristi sejak awal sampai akhir, karena ekaristi merupakan rangkaian mata rantai yg tidak bisa diputus....
ada kutipan crita menarik di buku "Cerco il tuo Volto" karya Guitmondo Aversa, di sebuah gereja kecil di daerah terpencil, tabernakelnya terbuat dari kayu dan sudah lapuk, pada suatu ketika seekor tikus yg lapar berhasil masuk ke dalam tabernakel dgn mengerat kayu yg lapuk...di dalam tabernakel tersimpan sakramen Maha Kudus (hosti yg sdh dikonseklir)...tikus yg lapar itu memakan hosti di dalam tebernakel tersebut...
muncul pertanyaan lucu yg sebenarnya menjadi bahan perenungan kita semua "APAKAH TIKUS ITU SUDAH MENYAMBUT KOMUNI..???"
cukup bnyak pemandngan seperti itu di Gereja kita tercinta ini, yaitu pamandangan seperti tikus yg memakan sakramen Maha Kudus....cukup banyak umat yg mengikuti ekaristi tidak sejak awal, atau mengikuti dari awal hanya raganya saja, sementara pikirannya entah ke mana... sama seperti tikus itu...Tikus yg memakan Hosti yg sdh dikonseklir jelas tdk pernah menyadari dan memahami bahwa hosti yg dia makan adalah TUBUH KRISTUS..yg dia tahu hanya makan, kenyang, kembali ke sarang...apakah bisa disebut sudah menyambut komuni?? tidak sama sekali, tikus2 itu hanya "MEMAKAN HOSTI KUDUS" TANPA BERKOMUNI"
Semoga bermanfaat
*Chirsto et Ecclesiae*
No comments:
Post a Comment