September 12, 2011

MAKNA MENCAMPUR AIR DENGAN ANGGUR

Mencampur air ke dlm anggur adalah kebiasaan sejak jaman dahulu yg dilakukan orang2 dgn tujuan agar anggur tidak terlalu pekat/keras. Anggur digunakan dalam pesta dan perjamuan2. Demikian juga saat Yesus mengadakan Perjamuan dengan para murid-Nya saat sebelum wafat di kayu salib. Perjamuan Yesus inilah yg menjadi Tradisi Suci dlm Gereja Katolik dlm Ekaristi, termasuk menghdirkan anggur di dlm nya.

Dalam perayaan Ekaristi, ada saat di mana imam menuangkan anggur ke dalam piala kemudian menuangkan sedikit air ke dalam piala tersebut. Seperti kita ketahui bahwa Ekaristi sarat dengan MAKNA dan SIMBOL, begitu pula dgn pencampuran air dan anggur ini. Ada makna tersirat dalamnya.



Secara teologis, pencampuran air dan anggur ini memiliki 3 makna yaitu : 

  • Air melmbangkan cairan lambung yg mengalir dari Tubuh Kristus saat Ia ditusuk lambungNya pada waktu disabib. Sedangkan Anggur melambangkan darah Kristus yang mengalir dari tubuhNya saat disalib.

  • Air dan Anggur melambangkan keilahian dan kemanusiaan. Oleh sebab itu pencampuran keduanya dalam satu wadah (=Piala) mengungkapkan peristiwa Allah menjadi manusia (Yesus Kristus), di mana kitu dituntut partisipasinya dalam keilahian Kristus sebagaimana disebutkan dalam kitab suci “Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia” (2 Petrus 1:4)

  • Pencampuran air dan anggur mengungkapkan makna kesatuan tak terpisahkan antara Kristus dan kita sebagai umat yg beriman kepada Nya.


Ketiga makna tersebut terangkum dalam doa Imam (Doa Presidentil) saat mencampur air dan anggur ke dalam piala yaitu : 
“Sebagaimana dilambangkan oleh pencampuran air dan anggur ini, semoga kami boleh mengambil bagian dalam keallahan Kristus, yang telah berkenan menjadi manusia seperti kami”.

Doa ini biasanya didoakan dalam hati atau didaraskan dgn suara lembut skali oleh imam yg memimpin ekaristi


No comments:

Post a Comment