Pages

March 01, 2012

SEJARAH IBADAT JALAN SALIB

AWAL SEJARAH

sekitar abad 4 St.Helena (ibu Raja Konstantin), melakukan ziarahnya yg skrang ini dikenal dengan nama Via Dolorosa utk melihat dari dekat tempat Yesus lahir sampai dimakamkan. ziarah ini menjadi terkenal dan sangat mudah mencapai tempat2 itu terutama setelah tahun 1199 dimana pasukan Perang Salib (crusader) menguasai Yerusalem. Namun sejak thn 1291, utk menuju tempat ini menjadi begitu sulit dan mahal karena sudah tidak dikuasai lagi oleh para crusader. Maka lahirlah tradisi Ibadat Jalan Salib yg bertujuan menghadirkan Tanah Suci bagi mereka yg tidak dapat berziarah ke sana juga bagi mereka yg pernah berziarah ke sana, untuk tetap mengenangnya.

AWAL PUASA DALAM GEREJA KATOLIK

Awal Puasa (Prapaskah) dalam Gereja Katolik selalu jatuh pada hari Rabu. Ini disbabkan karena perhitungan Gereja Katolik yg menerapkan puasa selama 40 hari, tanpa memasukkan Hari Minggu. Oleh sebab itulah hari pertama puasa jatuh pada hari Rabu (Paskah pada Hari Minggu).

Namun ada perbedaan dalam Ritus Ambrosian (Milan), di mana awal puasa/pemberian abu dilakukan pada Hari Minggu (Setelah Hari Rabu Abu dalam Ritus Roma) karena puasa 40 hari dalam Ritus ini termasuk Hari Minggu di mana Hari Minggu dalam Ritus Ambrosian adalah Hari Bertobat/Penitensi (dalam Ritus Roma Hari Minggu dianggap sebagai peringatan Kebangkitan Yesus, makanya tidak dihitung dalam hari puasa/pantang)

MEMBERI PENGHORMATAN YG LAYAK KEPADA SAKRAMEN MAHA KUDUS

Roti & Anggur yang setelah melalui proses Transsubstansiasi menjadi Tubuh dan Darah Kristus, HARUSLAH DIPERLAKUKAN DENGAN SANGAT HORMAT, baik selama maupun setlah Perayaan Ekaristi (Mysterium Fidei, no. 56-61)

Gereja Katolik sudah mengatur sedemikian rupa bahkan dalam hal tata ruang, di mana ada aturan utk meletakkan Tabernakel

KHK, Kan. 938 - §2
"Tabernakel, tmpat menyimpan Ekaristi mahakudus, hendaknya terletak pd suatu bagian gereja atau RUANG IBADAT YG UTAMA, TAMPAK, DIHIAS PANTAS, LAYAK UNTUK DOA”

(Pengertian tampak di sini, posisi Tabernakel harus bisa terlihat oleh umat yg hadir.)

ATAS DASAR MAU BUKAN KARENA MAMPU

beberapakali memberikan pembekalan ttg musik liturgi di paroki2, ternyata masih banyak sekali lagu lama yg cukup memprihatinkan dan cenderung mengerikan...fenomena yg sejak jaman "rikiplik" sudah jadi tradisi dlm pelayanan Gereja Katolik, "Menempati jabatan kepengurusan Gereja atas dasar kemauan yg tulus bukan karena kemampuan"...sim salabim abrakadabra, hasilnya seharusnya memberi pembekalan untuk mematangkan pemahaman, pada akhirnya memberi pelajaran2 dasar yg sharusnya mutlak dimengerti dan dipahami oleh para petugas pelayaan gereja (dalam hal ini petugas musik)