April 11, 2011

RITUS GEREJA KATOLIK TIMUR

Gereja pada mulanya berawal dari tanah Palestina yang kemudian menyebar ke berbagai wilayah dunia. Penyebaran ini, mendorong terbentuknya koloni di beberapa tempat, yang kemudian berkembang menjadi pusat hidup Kristen atau pusat-pusat Gereja yang terbagi dalam 2 wilayah yaitu : Wilayah Timur yang terdiri dari Patriarkat Konstantinopel, Alexandria, Antiokia, Yerusalem, serta Wilayah Barat yaitu Roma

Perkembangan alur utama Gereja Timur sebenarnya sudah terbentuk sebelum kekaisaran Romawi terbelah menjadi dua, yaitu Bizantium (Kekaisaran di wilayah Timur) dan Roma (kekaisaran di wilayah Barat), pada tahun 292. Sementara itu pada masa-masa ini penyebaran agama Kristen juga terjadi di luar batas-batas wilayah Kekaisaran Romawi, yaitu : Gereja Nestorian di Persia; Gereja Monofisit di Armenia, Siria, Mesir, Etiopia, Eritrea dan India, di mana mereka memiliki tradisi sendiri serta memisahkan diri dari persatuan dengan Gereja Katolik.

Gereja "Nestorian" di Persia, yang sekarang dikenal sebagai Gereja Assirian dari Timur, memisahkan diri dari persatuan dengan Gereja Katolik setelah Konsili Efesus pada tahun 431, dengan alasan tidak dapat menerima ajaran-ajarannya.

MEMAKNAI IKON DALAM GEREJA KATOLIK

Gereja katolik secara struktur bangunan selalu diidentikkan dengan Ikon-ikon berupa gambar-gambar dan patung-patung religius. Sudah tidak aneh lagi di telinga kita mendengar pertanyaan-pertanyaan bahkan lebih sering peryataan yang lebih condong pada serangan, bahwa penggunaan ikon ini menyalahi 10 Perintah Allah.

Statement tentang mneyalahi 10 perintah Allah ini timbul akibat adanya salah penafsiran atas perintah pertama : “Akulah TUHAN, Allahmu, Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya” (Kel 20:2-5).

April 05, 2011

SP MARIA BUNDA GEREJA

Banyak orang di luar Katolik yang jelas-jelas tidak memahami Dogma dalam Gereja Katolik diajari sejak kecil bahwa salah satu bukti nyata akan ketidakbenaran ajaran Katolik dapat dilihat dalam penghormatan yang disampaikan kepada Santa Perawan Maria dalam Gereja Katolik. Tetapi sebaliknya banyak dari antara orang-orang itu yang terpikat setelah mempelajari makna dari Devosi serta Dogma kepada SP Maria, karena ternyata kebenaran dari dogma tersebut sangat sederhana dan gamblang.

boleh dikatakan kebenaran dalam Dogma tersebut amat sangat sederhana, lugas da bernas, yang dapat disimpulkan menjadi 2 pokok pemikiran yaitu :

MARIA ADALAH BUNDA ALLAH 
Gereja katolik percaya bahwa Allah tidak terikat oleh suatu kewajiban apapun untuk memiliki seorang ibunda dan Ia berkuasa untuk memilih memiliki seorang ibunda dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya. Ia memilih untuk memperkenankan tubuh manusiawi-Nya dibentuk dalam rahimnya. Putra Allah memilih untuk memberikan kepada Maria, kuasa atas kehendak-Nya, yang karena kasih senantiasa dimiliki oleh seorang ibu yang baik bagi anaknya.

MARIA ADALAH BUNDA SELURUH UMAT MANUSIA
Katolik percaya bahwa Putra Allah memilih untuk datang ke dunia melalui seorang ibunda agar ibunda-Nya itu dapat menerima pula segenap anak manusia yang berdosa sebagai saudara-saudari-Nya. Ia memberikan teladan bagaimana bunda-Nya harus dihormati dan dikasihi.

Ia mempersiapkan bunda-Nya sebagai bunda seluruh umat manusia dengan memintanya untuk menanggung segala bentuk penderitaan yang mungkin, dan dengan demikian, mengajarkan kepadanya untuk menaruh belas kasihan pada segala bentuk penderitaan anak-anaknya. Jika ibunda-Nya itu adalah Bunda bagi Diri-Nya Sendiri, pastilah Ia membebaskannya dari penderitaan, oleh sebab Ia mempunyai kuasa untuk melakukannya dan karena Ia mencintai Bunda-Nya dengan kasih yang tak terbatas. Ia mengadakan mukjizat-Nya yang pertama di hadapan publik atas permintaan Bunda-Nya, dan menjelang ajal-Nya, Ia mengingatkan Bunda-Nya bahwa ia telah dipersiapkan sejak dari semula untuk menjadi bunda bagi seluruh umat manusia.

Berangkat dari titik inilah Gereja Katolik percaya bahwa Maria pastilah dengan antusias menolong mereka, dalam pencobaan jiwa maupun badan, seperti layaknya seorang ibu dengan antusias mengusahakan kesejahteraan bagi anaknya.

April 02, 2011

MEMAHAMI DEVOSI DALAM GEREJA KATOLIK

Banyak umat Katolik yg memiliki devosinya tersendiri, mulai dari Devosi kepada Hati Kudus Yesus, devosi kepada Santa Perawan Maria, Divine Mercy, devosi kepada Santa atau Santo lainnya, bahkan devosi akan perbuatan dan komitmen tertentu seperti Bunda Teresa kepada orang-orang terbuang dari masyarakat, hanya karena rasa cintanya kepada Tuhan.

Devosi berasal dari kata Latin "Devotio" yang berarti kebaktian, pengorbanan, penyerahan, sumpah, kesalehan, cinta bakti. Devosi selalu menunjuk pada sikap hati di mana seorang mengarahkan diri kepada seseorang atau sesuatu yang dijunjung tinggi dan dicintai. Dalam tradisi Katolik, devosi dipahami sebagai bentuk penghayatan dan pengungkapan iman Kristiani di luar liturgi resmi.


PERBEDAAN DEVOSI DENGAN LITURGI
LITURGI
Dalam Liturgi, Gereja mengungkapkan dan melaksanakan dirinya secara resmi. Liturgi sebagai perayaan gereja dipimpin oleh seorang pemimpin resmi, dengan struktur dan tata perayaan yang baku, berlaku umum, mengikat dan resmi.

DEVOSI

Devosi merupakan praktek pengungkapan iman umat yang spontan dan lebih bebas. Untuk itu, Devosi dapat dibawakan secara pribadi atau pun bersama.